OOGENESIS
Oogenesis merupakan
proses pembentukan sel kelamin perempuan, yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang disebut
ovarium. pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga
2.000.000. hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan masuk masa
pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna. Satu sel
telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi (siklus
menstruasi) perempuan. dalam ovarium terdapat
folikel yang berukuran kecil dengan calon bakal sel telur di dalamnya (folikel
primordial). Folikel dan bakal sel telur tersebut berkembang semakin besar menjadi folikel
primer, kemudian berkembang menjadi
folikel sekunder, dan pada akhirnya menjadi folikel matang.
Tahap – tahap oogenesis
- Selama folikel berkembang, sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n)
- Oogonium kemudian akan mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid (2n).
- Oosit primer kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap I (meiosis I) membentuk satu oosit sekunder (n) dan satu polosit (n)
- Oosit sekunder selanjutnya juga mengalami pembelahan meiosis tahap II (meiosis II) membentuk satu ootid (n) dan satu polosit (n).
- Ootid kemudian mengalami diferensiasi membentuk ovum. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga polosit (badan polar) yang bersifat haploid (n).
SPERMATOGENESIS
Tanda bahwa sistem
reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya cairan mani dari penis. Biasanya,
cairan mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah.
Mimpi basah pada umumnya terjadi saat
berumur antara 10 – 14 tahun. Proses pembentukan sperma disebut dengan
spermatogenesis. Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus.
Kata ”tubulus” berarti saluran-saluran,
sedangkan kata ”seminiferus” berasal
dari kata ”semen” yang artinya sperma
Tahap – tahap spermatogenesis
- Sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n) mengalami pembelahan secara mitosis membentuk spermatosit primer.
- spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis tahap satu (meiosis I) membentuk dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n).
- Spermatosit sekunder kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap II (meiosis II) membentuk spermatid yang bersifat haploid (n).
- spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk empat sel sperma atau spermatozoa yang matang.