BUKU SMA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
BUKU ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU KELAS 9 KURIKULUM 2013 REVISI 2018
BUKU KELAS 8 KURIKULUM 2013 REVISI 2017
BUKU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU INFORMATIKA KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU BAHASA INGGRIS KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU MATEMATIKA KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
BUKU BAHASA INDONESIA KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA
Jelaskan Organ Reproduksi pada Laki-Laki !
Alat reproduksi atau alat kelamin
laki-laki dapat dibedakan menjadi alat reproduksi luar dan alat reprodusi
dalam.
a.
Alat reproduksi luar
Alat
reproduksi luar merupakan alat reproduksi yang terletak pada bagian luar tubuh
dan dapat diamati secara langsung. Yang termasuk alat reproduksi luar :
·
Penis
Penis berfungsi sebagai saluran kencing
(urine) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak
memiliki tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang
disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan
·
Skrotum
Pada bagian di dekat penis terdapat
kantong yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit yang disebut skrotum. Pada
skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang
berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai
untuk produksi sperma.
b.
Alat reproduksi
dalam
Alat
reproduksi dalam merupakan alat reproduksi yang terletak pada bagian dalam
tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. Alat reproduksi dalam antara
lain terdiri atas testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
·
Testis
Testis merupakan sepasang organ lunak yang
berbentuk oval dengan ukuran panjang 4-5 cm dan diameter 2,5 cm. setiap testis
dilapisi oleh kapsul jaringan ikat yang
merentang ke arah dalam membentuk sekitar 250 lobus ( tunika
albuginea ). Di dalam lobus
terdapat tubulus seminiferous tempat terjadinya spermatogenesis. Di
dalam tubulus seminiferous terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung : sel – sel batang ,
sel – sel sertoli , dan sel – sel interstisial ( sel leydig )
·
Saluran reproduksi meliputi :
1) Epididimis
: saluran berliku liku yang terletak di sepanjang sisi belakang testis sebagai
tempat menyimpan hingga proses pematangan sel sperma
2) vas deferens :
kelanjutan dari epididimis hingga
kantong semen ( vesikula seminalis )
3) duktus ejakulatoris (
saluran ejakulasi ) merupakan saluran yang berfungsi menerima sperma dari vas
deferens menuju vesikula seminalis
4) uretra merupakan saluran yang dilalui oleh urine dan
sel sperma
·
Kelenjar reproduksi meliputi:
1) vesikula seminalis
merupakan kantong berkelok – kelok berfungsi menghasilkan cairan kental
bersifat basa yang kaya akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi sperma
2) kelenjar prostat
berfungsi menghasilkan cairan basa menyerupai susu untuk meningkatkan motalitas
sperma pada pH optimum ( 6,0 – 6,5 )
3) kelenjar cowper (
bulbouretral ) berfungsi menghasilkan cairan bersifat
basa yang mengandung mucus ( lender ) untuk pelumasan
Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis!
Perbedaan pembelahan
mitosis dan meiosis ditampilkan pada tabel berikut
No |
Perbedaan |
Mitosis |
Meiosis |
1 |
Jumlah
pembelahan |
Satu
kali |
Dua
kali |
2 |
Jumlah
sel anak yang dihasilkan |
2
sel |
4
sel |
3 |
Sifat
sel anakan |
Identik
dengan sel induk |
Tidak
identik dengan sel induk |
4 |
Sifat
kromosom sel anak hasil pembelahan |
Diploid
( 2n ) |
Haploid
( n ) |
5 |
Interkinase
|
Tidak
ada |
Ada,
antara meiosis I dan meiosis II |
6 |
Tujuan
pembelahan |
Untuk
perkembangbiakan organisme eukariotik uniseluler, pertumbuhan dan pergantian
sel – sel yang rusak atau mati |
Untuk
mengurangi jumlah kromosom sehingga jumlah kromosom dari generasi ke generasi
berikutnya tetap |
7 |
Peranan
bagi organisme eukariotik dan multiseluler |
Menghasilkan
sel somatik |
Menghasilkan
sel-sel gamet |
8 |
Metafase
|
Kromosom
berjajar di bidang ekuatorial dalam satu baris |
Metafase
I: kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam dua baris Metafase
II : kromosom berjajar di bidang ekuatorial dalam satu baris |
9 |
Duplikasi
kromosom homolog |
Pada
awal profase |
Pada
pertengahan profase I |
10 |
Sinapsis
kromosom homolog |
Tidak
terjadi |
Terjadi
pada profase I |
11 |
Pindah
silang gen pada kromosom |
Tidak
ada |
Ada
|
12 |
Sentromer
saat anafase |
Terbagi
dua sehingga kromatid memisah saat anafase |
Pada
anaphase I, sentromer belum memisah, pemisahan sentromer saat anafase II |
13 |
Anafase
|
Memisahkan
kromatid saudara |
Anafase
I : memisahkan pasangan kromosom homolog Anafase
II: memisahkan kromatid saudara |
JELASKAN TAHAP TAHAP PEMBELAHAN SEL SECARA MEIOSIS !
TAHAP MEIOSIS I
1.
PROFASE I
·
Benang kromatin yang panjang dan tipis
mulai memendek, menebal dan memadat menjadi kromosom yang berbentuk seperti
benang tunggal
·
kedua sentrosom kembar bergerak ke arah kutub
yang berlawanan
·
kromosom yang berasal dari kedua induk
berdekatan dan berpasangan membentuk sinapsis dan berduplikasi terlihat sebagai
tetrad ( bivalen ) yang merupakan kompleks empat kromatid
·
pasangan kromosom homolog saling
merenggang tetapi pada beberapa bagian dari kromosom homolog terjadi perlekatan
atau saling menyilang membentuk kiasma
·
nucleolus ( anak inti ) dan membrane menghilang
dan terbentuk benang-benang spindel diantara kedua sentrosom yang berada di kedua
kutub yang berlawanan
2.
METAFASE I
·
kromosom tetrad bergerak ke bidang
ekuatorial sehingga tampak dua barisan kromosom kembar
·
mikrotubula kinetokor dari satu kutub sel
melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom dan mikrotubula dari kutub yang
berlawanan menempel pada sentromer kromosom homolognya
3.
ANAFASE I
·
benang-benang spindel mengerakkan dan
menarik kromosom homolog ke arah kutub yang berlawanan sehingga pasangan kromosom
homolog tersebut terpisah
·
sentromer tidak terpisah melainkan tetap
menyatukan kromatid saudara sehingga masing – masing kromosom homolog tersebut
tetap terdiri atas dua kromatid saudara
4.
TELOFASE I
·
kromosom homolog sudah berada di kedua
kutub, setiap kutub sudah memiliki satu set kromosom yang haploid
MEIOSIS II
1.
PROFASE II
·
benang spindel mulai terbentuk
·
kromatid saudara masih melekat pada
sentromernya
2.
METAFASE II
·
kromosom berjajar di bidang ekuatorial dan
terlihat hanya dalam satu baris
3.
ANAFASE II
·
sentromer kromatid saudara terpisah
sehingga kromatid tersebut menjadi kromatid individual
·
benang – benang spindel menarik kromatid
bergerak ke arah kutub yang berlawanan
4.
TELOFASE II
·
kromosom telah sampai di kedua kutub yang
berlawanan
·
terbentuk nucleolus dan membran inti pada kutub sel yang berlawanan
·
setiap inti dipisahkan oleh sekat
pembelahan
·
dihasilkan empat sel anak yang kromosom
yang haploid
Daftar Pustaka:
-
Irnaningtyas, Biologi untuk SMA Kelas XII,
Penerbit Erlangga
-
Siti Zubaidah,dkk, Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
JELASKAN TAHAP - TAHAP PEMBELAHAN SEL SECARA MITOSIS
1. TAHAP PROFASE
·
Pada tahap profase benang – benang kromatin
dalam nucleus ( inti sel ) mulai tergulung menjadi rapat, pendek padat dan
menebal menjadi kromosom yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
·
Kromosom tampak mengganda ( berduplikasi )
dan tersusun dari sepasang kromatid saudara ( kembar ) yang dihubungkan oleh
sentromer
·
Anak inti ( nucleolus ) menghilang
sehingga tidak terjadi transkripsi DNA yang membentuk RNA
·
Di dalam sitoplasma, mulai terbentuk
gelendong mitotik ( benang –benang spindle ) yang terbuat dari mikrotubula yang
memancar dari kedua sentrosom yang saling menjauh
2.
TAHAP METAFASE
·
Kromosom bergerak dan berjajar di tengah
sel yang disebut bidang ekuatorial atau lempeng metaphase
·
sentromer dari seluruh kromosom membuat
formasi satu baris, kinetokor dari kromatid saudara melekat pada mikrotubula
yang berasal dari arah kutub yang berlawanan
3.
TAHAP ANAFASE
·
Pasangan sentromer dari setiap kromosom
berpisah sehingga kromatid saudara yang semula menyatu akhirnya terpisah dan
terbentuk kromosom yang lengkap
·
masing – masing kromatid bergerak menuju kea
rah kutub yang berlawanan pada saat mikrotubula kinetokor memendek. Bagian lengan
kromatid bergerak di belakang sentromernya karena sentromer tertarik lebih
dahulu oleh mikrotubula
·
mikrotubula nonkinetokor terus memanjang
sehingga kutub sel berpindah lebih jauh
·
kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom
yang ekuivalen dan lengkap ( 2n )
4.
TAHAP TELOFASE
·
miktotubula nonkinetokor memanjang lagi
sehingga sel semakin panjang
·
terbentuk nucleolus ( anak inti ) pada
kedua kutub sel
·
kromosom di kedua kutub mulai membuka
kumparannya dan berubah kembali menjadi benang – benang kromatin yang longgar
· gelendong
terdegeneras, membran inti terbentuk kembali dari fragmen – fragmen membran inti
sel induk dan bagian lain sIstem endomembran
Daftar Pustaka :
- Irnaningtyas : Biologi untuk SMA Kelas XII, Penerbit Erlangga
-https://lh5.googleusercontent.com/uxga9rXZM0dygc8gw-vSEZ2Qhv400EFKehttoEoZdcbnUPu1yq5nZGcEpeM_ZGR5ORyaSw6POEi90lt-NIWCokLi1CG2PHMU3yJ4KZrECpMvcRD8Ga8qbJ5Cb2syJl62GMzzCKc
-
Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi diantaranya : 1. HIV / AIDS AIDS adalah penyakit yang disebabkan ol...
-
OOGENESIS Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan, yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang dise...
-
1. Perhatikan gambar berikut! Tentukan volume sebuah kelereng jika dinyatakan dalam satuan internasional! Pembahasan: Volume se...